Halo #SobatKeong, Trip Keong kali ini saya akan membuktikan kalo saya akan bertemu bidadari di Curug Tujuh Bidadari, selain membuktikan keberadaan bidadari saya akan mengulas tentang tempat wisata alam yang masih berada di wilayah kabupaten Semarang ini, nama tempat wisata yang saya kunjungin kali ini yaitu Pancuran Tujuh Bidadari yang biasa di sebut warga setempat dengan Curug Tujuh Bidadari yang artinya pancuran tujuh bidadari. Udah pada pernah kesini sobat? Pastinya kalo orang Semarang dan sekitarnya pastinya sudah dong? Ya kan? yah, kalo sampai orang Semarang belum pernah ketempat ini, wah keterlaluan. Yasudah langsung simak #TripKeong edisi #MingguNgeong
Minggu tanggal 15 Desember 2013, saya memutuskan untuk #TripKeong ketempat wisata yang terletak sekitar 9km dari pasar bandungan 7km dari obyek wisata candi songo. lokasi ini masih berada di Kabupaten Semarang, tempat wisata alam kali ini berada diarea persawahan yang ada disebelah selatan kaki Gunung Ungaran. Desa atau dusun itu bernama Keseneng, Kecamatan Sumowono.
Seperti biasa #TripKeong kali ini saya memutuskan berangkat sendiri tidak mengajak pujaan hati, karena sampai saat ini belum punya punjaan hati yang bisa diajak #MingguNgeong *loh kok malah curhat. Skip lanjut kecerita awal, sesampainya saya ke lokasi wisata Curug Tujuh Bidadari dari gerbang masuk registrasi, saya harus berjalan kurang lebih 300 meter untuk menuju area curug.
Dengan ditemanin ransel dan musik dalam perjalanan, saya sempatkan untuk singgah sebentar digubuk yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Yap, langsung aja untuk mengawali hari ini saya pesen minuman kopi, sambil bertanya-tanya pada penjual tentang tempat wisata ini, dan sejarahnya.
Tak segan-segan penjual yang saya lupa namanya itu bercerita dengan asik bawasanya tempat wisata curug tujuh bidadari ini mempunyai tiga tingkatan dengan tujuh curug dan tujuh kolam alami yang dimana bagian tingkatan satu ke tingkatan dua dengan ketinggian kulang lebih enam meter sedangkan tingkatan kedua dan tingkatan ketiga dengan ketinggian tujuh meter.
Kata penjual kopi tersebut menjelaskan bahwa menurut masyarakat sekitar sini sejak nenek moyang dahulu curug tujuh bidadari berada dikompleks Kedung Wali. Dinamakan demikian karena disitu terdapat kedung yang diameternya 70cm berbentuk bulat dengan air yang tak pernah surut sepanjang tahun. Kedung Wali ini diketemukan pada tanggal 2 April 2010, pada saat itu warga sedang membersihkan aliran sungai kali banteng. Ketika warga menyibak rerumputan yang ada, warga menemukan sebuah batu besar yang memiliki lubang layaknya keong dan sembilan batu unik bertuliskan arab. Wargapun meyakini air yang ada di dalam kedung wali itu memiliki "tuah" (kasiat).
Khasiat dapat menyembuhkan penyakit dan dapat mempercantik wajah sehingga awet muda, mempelancar usaha untuk mencari rejeki, memperoleh ketentraman batin dan yang satu ini yang paling saya suka sobat coba apa tebak? Penasaran? Kata terakhir penjual kopi tersebut yang belum punya pasangan sangat baik untuk mencari jodoh bagi orang yang yakin dan percaya.
Kata penjual kopi tersebut menjelaskan bahwa menurut masyarakat sekitar sini sejak nenek moyang dahulu curug tujuh bidadari berada dikompleks Kedung Wali. Dinamakan demikian karena disitu terdapat kedung yang diameternya 70cm berbentuk bulat dengan air yang tak pernah surut sepanjang tahun. Kedung Wali ini diketemukan pada tanggal 2 April 2010, pada saat itu warga sedang membersihkan aliran sungai kali banteng. Ketika warga menyibak rerumputan yang ada, warga menemukan sebuah batu besar yang memiliki lubang layaknya keong dan sembilan batu unik bertuliskan arab. Wargapun meyakini air yang ada di dalam kedung wali itu memiliki "tuah" (kasiat).
Khasiat dapat menyembuhkan penyakit dan dapat mempercantik wajah sehingga awet muda, mempelancar usaha untuk mencari rejeki, memperoleh ketentraman batin dan yang satu ini yang paling saya suka sobat coba apa tebak? Penasaran? Kata terakhir penjual kopi tersebut yang belum punya pasangan sangat baik untuk mencari jodoh bagi orang yang yakin dan percaya.
Semakin penasaran saja ni sobat keong sama cerita penjual kopi dan cerita legenda yang bawasanya tempat ini dahulunya menjadi tempat mandinya bidadari, setelah menghabiskan minuman saya bergegas untuk mengunjungi Kegung Wali yang bentuknya seperti sumur yang terletak di bagian atas curug tujuh bidadari. Untuk menuju ke Kedung Wali saya harus menaiki beberapa anak tangga dan posisi Kedung Wali berada disebuah ruangan yang terbuat dari anyaman bambu. Sekilas air ini keluar dari sebuah batu. Kata-kata penjual kopi tadi masih terbayang, saya kan belum punya jodoh apa salahnya nyoba hha. *loh maksud saya nyoba airnya soalnya jernih dan posisi saat itu sayapun juga haus jadi apa salahnya minum air di Kedung Wali *muhehe
Setelah mengunjungin Kedung Wali saya kembali turun dan mengunjungi curug tujuh bidadari, saya pengen buktiin kalo disini masih ada bidadari. airnya yang jernih membuat saya untuk berenang dan bermain air curug tujuh bidadari. Tapi perlu didiwaspadai sebelumnya sobat karena batu yang ada disekitar curug cukup licin dan beberapa ada yang tajam sehingga kalo tidak berhati-hati dapat melukai kaki. Lagi asik-asiknya main air eh ternyata ada bidadari yang datang *tu kan saya menumukan bidadari, pada tidak percaya sih sobat kalo disini masih banyak bidadari yang datang.
Bidadari yang saya temuin ini bukan seperti dicerita-cerita donngeng yang berpakaian kebaya dan memakai slendang, tapi bidadari yang saya temuin sekarang ini bidadari moderen bidadari 2013 yang sudah pakai-pakaian layaknya manusia, tapi na’as kenapa bidadarinya sudah bawa satpam semua :( gagal deh dapet bidadari yang masih jomblo. Nasip-nasip. tidak apalah walaupun tidak bisa nemuin bidadari yang masih jomblo yang terpenting saya sudah membuktikan kalo ditempat ini masih banyak bidadari yang berkunjung untuk mandi dan main air.
Mungkin bidadari buat saya bukan berada disini entah dimana saya pun juga belum tau, tapi saya pantang menyerah untuk mencari bidadari yang siap nemenin #MingguNgeong selanjutnya. nih foto bidadari yang lagi asik berfoto-foto. maaf kalo fotonya kurang jelas ya sobat. soalnya ada ada satpamnya takutnya kalo saya foto bidadari itu lebih dekat saya bisa di ajak berantem sama satpamnya *Muhehe
Bidadari yang saya temuin ini bukan seperti dicerita-cerita donngeng yang berpakaian kebaya dan memakai slendang, tapi bidadari yang saya temuin sekarang ini bidadari moderen bidadari 2013 yang sudah pakai-pakaian layaknya manusia, tapi na’as kenapa bidadarinya sudah bawa satpam semua :( gagal deh dapet bidadari yang masih jomblo. Nasip-nasip. tidak apalah walaupun tidak bisa nemuin bidadari yang masih jomblo yang terpenting saya sudah membuktikan kalo ditempat ini masih banyak bidadari yang berkunjung untuk mandi dan main air.
Mungkin bidadari buat saya bukan berada disini entah dimana saya pun juga belum tau, tapi saya pantang menyerah untuk mencari bidadari yang siap nemenin #MingguNgeong selanjutnya. nih foto bidadari yang lagi asik berfoto-foto. maaf kalo fotonya kurang jelas ya sobat. soalnya ada ada satpamnya takutnya kalo saya foto bidadari itu lebih dekat saya bisa di ajak berantem sama satpamnya *Muhehe
Setelah puas menikmati air di curug tujuh bidadari saya meninggalkan para bidadari-bidadari dan pengawalnya yang lagi asik berfoto-foto dan main air. Setelah berganti pakaian dan bersiap melanjutkan perjalanan pulang.
Tiket Masuk
Dewas : Rp 2000,-/orang ( Hari Kerja) dan Rp 3000,-/orang (akhir pekan dan hari libur)
Parkir roda dua : Rp 1000,-/orang
Parkir Mobil : Rp 2000,-/orang
Fasilitas
Gazebo untuk pertemuan
Camping Ground (bumi perkemahan)
Out Bond
Gazebo untuk pertemuan
Camping Ground (bumi perkemahan)
Out Bond
Toilet
Musolah
Kamar Mandi
Warung Makan
Area Parkir Luas
Area Parkir Luas
Rute Menuju Lokasi
Bila Sobat datang dari arah semarang, maka untuk sampai lokasi Curug 7 Bidadari ini perlu melewati beberapa titik utama yaitu pertigaan lemah abang (pom bensin Lemah Abang), Bandungan, Sumowono, Desa Losari kemudian baru Desa Keseneng. Namun bila ingin naik bus dari Semarang, anda tinggal naik bus ukuran sedang jurusan Bandungan (ongkosnya 7 sd 8 ribu), dan nanti anda turunnya di Terminal Sumowono. Dari sumowono tak ada trayek yang langsung ke lokasi sehingga anda perlu naik ojek (karena masih cukup jauh mungkin ongkosnya sekitar 20 ribu).
Sedangkan bila sobat keong datang dari arah Yogyakarta atau Salatiga, maka titik-titik yang mesti dilewati adalah Ambarawa, Bandungan, Sumowono, Desa Losari dan baru kemudian Dusun Keseneng. Dari Ambarawa ke Terminal Sumowono cukup bayar 4 ribu dengan naik angkutan elf.
Lokasi wisata sudah, peta sudah, jalur wisata sudah, wahana yang disediakan sudah, biaya pun juga sudah saya ceritakan semua kepada sobat keong, terus yang belum apa coba? yang belum itu kapan sobat keong mampir kewisata ini udah baca sampai selesai masih aja di skrol trus mouse nya, udah mentok ni saya sering #TripKeong kali ini, nunggu apa lagi? siapkan ransel sobat ajak keluarga atau teman-teman sobat buat ngetrip ketempat ini.
Pesan saya kali ini tetap jaga kebersihan ya #SobatKeong supaya tempat wisata yang bagus ini tetep terjaga keasrianya, kebersihanya, dan keindahanya. sampai disini dulu sampai ketemu di #TripKeong selanjutnya :)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya